Memahami kelompok sasaran untuk HPV, kanker

Memahami kelompok sasaran untuk HPV, kanker

Diterbitkan 10:15 Rabu, 16 Juli 2025

Mengapa vaksinasi tidak hanya untuk remaja

Oleh Dr. Jaisingh Rajput

Human papillomavirus (HPV) adalah infeksi menular seksual yang dapat menyebabkan berbagai kanker, termasuk kanker serviks, anal dan orofaring. Sementara vaksinasi HPV sering dikaitkan dengan remaja, penting untuk memahami relevansinya untuk orang dewasa juga.

Centers for Disease Control (CDC) merekomendasikan vaksinasi HPV rutin untuk praremaja berusia 11 atau 12, tetapi vaksinasi dapat dimulai sedini usia sembilan. Bagi mereka yang tidak divaksinasi sebelumnya, vaksinasi catch-up disarankan hingga usia 26 tahun. Dalam kasus-kasus tertentu, orang dewasa berusia 27 hingga 45 juga dapat mempertimbangkan vaksinasi setelah berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan mereka.

HPV bertanggung jawab untuk hampir semua kasus kanker serviks dan persentase yang signifikan dari kanker genital dan orofaring. Vaksinasi telah terbukti sangat efektif dalam mencegah infeksi dengan jenis HPV yang menyebabkan sebagian besar kanker terkait HPV.

Meskipun ketersediaan vaksin, tingkat vaksinasi HPV tetap suboptimal. Meningkatkan kesadaran tentang manfaat vaksinasi dan mengatasi kesalahpahaman adalah langkah-langkah penting dalam meningkatkan cakupan dan mengurangi tingkat kanker terkait HPV.

Penyedia layanan kesehatan memainkan peran penting dalam mendidik pasien tentang HPV dan pentingnya vaksinasi. Diskusi terbuka dapat membantu individu membuat keputusan berdasarkan informasi tentang kesehatan mereka dan kesehatan pasangan mereka.

Penting untuk dicatat bahwa vaksinasi HPV paling efektif ketika diberikan sebelum terpapar virus. Namun, bahkan mereka yang sudah aktif secara seksual dapat memperoleh manfaat dari vaksinasi, karena dapat melindungi dari strain HPV yang belum mereka temui.

Vaksin ini aman dan ditoleransi dengan baik, dengan efek samping biasanya ringan dan sementara, seperti rasa sakit di lokasi injeksi atau demam tingkat rendah. Efek samping yang serius jarang terjadi.

Selain vaksinasi, skrining rutin untuk kanker serviks melalui tes PAP dan tes HPV direkomendasikan untuk wanita berusia 21 hingga 65 tahun. Pemutaran ini dapat mendeteksi perubahan prakekan dan memungkinkan intervensi awal.

Laki-laki juga dipengaruhi oleh kanker terkait HPV, terutama kanker orofaring. Vaksinasi dapat membantu mengurangi risiko kanker ini, menyoroti pentingnya memasukkan anak laki -laki dan laki -laki dalam program vaksinasi.

Vaksinasi HPV adalah alat yang ampuh dalam mencegah jenis kanker tertentu. Meskipun sangat ideal untuk memvaksinasi individu sebelum mereka menjadi aktif secara seksual, orang dewasa masih dapat memperoleh manfaat dari vaksin. Berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan dapat membantu menentukan tindakan terbaik untuk pencegahan HPV.

Jaisingh Rajput dan Dr. Prakakta Rajput adalah dokter yang berspesialisasi dalam kedokteran rumah sakit dan kesehatan preventif. Mereka berdedikasi untuk mendidik masyarakat tentang pencegahan stroke dan kesehatan kardiovaskular.